Lifestyle

‘Lorem Ipsum’ di Tugu IKN dan Kemenhan, Khilaf kok Berkali-kali? 

Dirujak warganet se-Indonesia karena kekhilafan menggunakan teks ‘Lorem ipsum’ di produk yang didanai uang rakyat, apakah pemerintah benar-benar bakal berbenah?

  • May 2, 2025
  • 6 min read
  • 717 Views
‘Lorem Ipsum’ di Tugu IKN dan Kemenhan, Khilaf kok Berkali-kali? 

Pada 10 Juli 2019, koran Kompas jadi perbincangan gara-gara ada kesalahan desain pada halaman utama: Navigasi pada kanan atas terisi teks ”Lorem ipsum”. Padahal mestinya itu diisi cuplikan informasi yang mempromosikan artikel olahraga di halaman 22. 

Saat itu Kompas langsung mengakui kesalahan di X, mengaku khilaf atau tak sengaja, dan berbenah. ”Terima kasih atas masukan Anda, para pembaca Kompas semua. Terdapat keteledoran pada edisi Rabu (10/7/2019) bagian beranda sehingga tampak seperti di bawah ini. Kesalahan ini tidak kami sengaja dan kami berharap tidak terulang lagi di masa mendatang.” 

Enam tahun berselang, perbincangan soal lorem ipsum mengemuka kembali. Pemicunya antara lain foto tugu titik nol di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang bertuliskan Lorem Ipsum. Tulisan dummy yang biasa dipakai di dunia desain itu tiba-tiba muncul di ruang publik dan langsung bikin heboh. Dikutip dari Detik.com, isu ini bahkan sampai dibahas serius dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPR RI dan pihak Otorita IKN. 

Salah satu anggota DPR dari Fraksi PKB, Muhammad Khozin, menyoroti soal bagaimana IKN mengelola komunikasi publik. Menurutnya, walaupun isu ini terlihat sepele, tetap saja bisa memengaruhi cara publik memandang proyek besar seperti IKN. 

“Di tugu titik nol itu ada tulisan ‘lorem ipsum dolor amet’. Teman-teman yang paham desain pasti tahu kalau itu cuma teks placeholder buat ngetes layout,” ujar Khozin dalam rapat yang ditayangkan di kanal YouTube Komisi II DPR RI, Selasa (22/4). 

Baca Juga: Ibu Kota Baru, Ketimpangan, dan Narasi ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’ 

Kasus Serupa: Layar ‘Lorem Ipsum’ di Kementerian Pertahanan 

Bukan cuma IKN, sebelumnya Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga pernah kena sorotan karena hal serupa. Saat Deddy Corbuzier, yang sekarang jadi Staf Khusus Menteri Pertahanan, menghadiri rapat di Kemenhan, akun X resmi @Kemhan_RI mengunggah foto dirinya yang tengah melihat layar media interaktif. Yang bikin warganet salfok, layar itu juga menampilkan tulisan lorem ipsum. 

Enggak cuma itu, beberapa netizen bahkan menemukan kalau tampilan layar tersebut sangat mirip dengan template yang bisa diunduh dari situs stok desain seperti Shutterstock. Alhasil, makin banyak yang mempertanyakan keseriusan penyajian informasi di institusi sekelas Kemenhan. 

Penjelasan Kemenhan 

Dikutip dari Kompas, menanggapi keramaian tersebut, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa tulisan lorem ipsum itu berasal dari template lama yang dipakai untuk proses transisi tampilan di layar, dan sekarang sudah tidak digunakan lagi. 

“Sebagai institusi, Kemenhan mematuhi aturan yang ada dan tidak akan menyajikan informasi pertahanan yang bersifat sensitif ke ruang publik,” kata Frega dalam keterangan resmi, (18/2). 

Ia juga menambahkan masukan dari netizen terkait hal ini akan dijadikan bahan evaluasi agar ke depannya penyajian informasi bisa lebih baik dan tidak menimbulkan salah paham. 

Baca Juga: Raffi Ahmad, Pengawalan Mobil RI 36, dan Polisi yang Arogan  

Apa itu Lorem Ipsum? 

Buat kamu yang pernah ngulik desain grafis, membuat website, atau sekadar mengedit template presentasi, pasti pernah deh melihat tulisan “Lorem ipsum dolor sit amet…” Nah, itu bukan bahasa sihir, tapi memang teks palsu alias placeholder yang biasa dipakai untuk mengetes tampilan desain sebelum konten aslinya jadi. 

Dikutip dari Britannica, Lorem ipsum: Meaning, Text, History, & Facts, fungsi utamanya simpel: agar desainer bisa fokus mengatur layout, warna, dan font tanpa harus memikirkan isi tulisan. Jadi walau kelihatannya aneh, teks ini justru sangat membantu untuk mengecek apakah suatu desain sudah enak dilihat atau belum. 

Asal-Usul Nama Lorem Ipsum 

Nama Lorem Ipsum sendiri diambil dari dua kata pertama dalam kalimat standarnya. Walaupun bentuknya mirip bahasa Latin, sebenarnya ini hasil acak dari teks lama yang sudah dimodifikasi dan enggak punya makna yang utuh. Jadi jangan heran kalau kamu coba baca dan jadi bingung sendiri. 

Kenapa Desainer Suka Pakai Lorem Ipsum? 

Masih dari Britannica, salah satu alasan kenapa Lorem Ipsum masih sering dipakai sampai sekarang adalah karena sifatnya yang netral. Karena enggak punya arti, mata kita enggak terdistraksi untuk baca isi tulisannya. Ini sangat berbeda sama kalau kamu mengisi teks pakai kata “contoh” atau “isi di sini” berulang-ulang, yang malah bisa mengganggu visual secara keseluruhan. 

Menariknya lagi, susunan huruf dalam Lorem Ipsum cukup mirip sama teks aslinya, terutama dalam bahasa Inggris. Jadi tampilannya tetap kelihatan natural dan realistik di desain akhir. 

Penggunaan Lorem Ipsum sekarang enggak terbatas cuma buat dunia cetak. Di era digital seperti sekarang, teks ini juga sering banget muncul di desain website, aplikasi, UI/UX, bahkan template presentasi. Beberapa software desain populer juga sudah punya fitur auto-generate Lorem Ipsum agar kamu tinggal klik dan langsung jadi. 

Walau kelihatannya cuma teks kosong, kehadiran Lorem Ipsum ternyata punya peran penting dalam proses kreatif. Ia jadi jembatan sementara waktu konten belum siap, tapi desain harus tetap jalan. Sudah dipakai sejak abad ke-16, tapi tetap eksis dan relevan sampai sekarang. Serbaguna banget, kan? 

Baca Juga: Jangan Tunggu Viral Dulu: Pemerintah Harus Libatkan Warga Bikin Kebijakan Publik 

Kenapa sih Desainer Sering Menggunakan Lorem Ipsum? 

Jangan kira Lorem Ipsum itu cuma tulisan acak yang asal ditempel agar layout enggak kosong. Di balik tampilan anehnya, teks ini punya peran penting dalam dunia desain, mulai dari desain grafis, penerbitan, sampai web development. Dikutip dari We Are Reeds, What Is Lorem Ipsum and Why Is It Used?, yuk, kita bahas kenapa teks satu ini jadi andalan. 

  1. Agar Fokus Tetap ke Desain, Bukan ke Tulisan 

Saat membuat desain, yang seharusnya dilihat pertama itu adalah tampilannya, bukan kontennya. Nah, Lorem Ipsum dipakai agar mata klien atau tim enggak langsung terdistraksi sama isi tulisan. Jadi, fokus tetap ke layout, warna, font, dan keseluruhan feel visual. 

Kalau yang dipakai teks asli, orang bisa saja malah sibuk membaca atau berkomentar soal isi konten. Padahal, belum waktunya bahas itu. 

  1. Simulasi Tulisan yang Terlihat “Nyata” 

Meskipun artinya enggak jelas, Lorem Ipsum punya bentuk kalimat dan panjang kata yang sangat persis dengan teks asli, terutama dalam bahasa Latin atau Eropa modern. Karena itu, teks ini sangat cocok untuk: 

  • Contoh layout artikel majalah 
  • Desain UI/UX website 
  • Draft brosur atau katalog produk 
  • Template presentasi 

Desainer dan klien jadi bisa membayangkan hasil akhirnya seperti apa, bahkan sebelum isi kontennya dibuat. 

  1. Bikin Proses Desain Jadi Lebih Cepat 

Biasanya, di tahap awal proyek, konten dari penulis belum tentu langsung siap. Daripada menunggu lama, desainer bisa langsung kerja menggunakan Lorem Ipsum. Jadi, kerja tim bisa jalan beriringan, konten bisa ditambahkan nanti saat desainnya udah oke. 

  1. Hindari Teks Acak yang Terlihat Asal-asalan 

Teks seperti lorem ipsum jauh lebih rapi dan profesional dibanding ketikan acak seperti “asdfgh” atau “tulis di sini yaaa”. Dengan dummy text yang proper, desain jadi terlihat lebih serius, bahkan kalau masih dalam tahap awal. 

  1. Bahasa Umum di Dunia Desain 

Karena sudah dipakai selama bertahun-tahun, Lorem Ipsum jadi semacam “bahasa universal” di kalangan desainer, developer, sampai klien. Semua langsung paham maksudnya. Ini membuat komunikasi dalam proses kreatif jadi lebih efisien dan minim drama. 



#waveforequality
About Author

Kevin Seftian

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.

Leave a Reply