Community

WTIDCamp Dorong Perempuan Maju di Sektor Pariwisata

Ajang ini dimanfaatkan untuk mendidik anak muda Indonesia demi mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.

Avatar
  • November 8, 2021
  • 2 min read
  • 295 Views
WTIDCamp Dorong Perempuan Maju di Sektor Pariwisata

Kendati sempat merunduk karena pandemi COVID-19, sektor pariwisata kita kini kembali bangkit. Dalam hal ini, kebangkitannya perlu didukung dengan berbagai upaya pemberdayaan, apalagi tantangan sekarang jauh lebih ngeri-ngeri sedap. 

Berangkat dari sinilah, WTIDCamp edisi #Youth2ElevateWomeninTourism digelar. Itu adalah program beasiswa yang diberikan oleh Women in Tourism Indonesia kepada mahasiswa dengan latar belakang pariwisata di perguruan tinggi, baik sekolah vokasi maupun universitas.

 

 

Mengacu pada rilis yang diterima oleh Magdalene, (31/10), tujuan WTIDCamp adalah memberikan bekal kepada kaum muda, khususnya perempuan yang segera memasuki dunia kerja pariwisata.

Baca juga: 10 Cara Menabung untuk Liburan Setelah Pandemi

Beasiswa ini sendiri telah berlangsung sepanjang Oktober 2021, dan dikemas dalam lima kelas intensif yang mengusung tema berbeda setiap minggunya. Sebut saja manajemen proyek di bidang pariwisata, kekerasan berbasis gender, hingga pengarusutamaan gender.

Ya kita tahu, ada paham yang relatif jamak bahwa sektor pariwisata cenderung maskulin karena pelibatan perempuan lebih banyak jadi sekadar tempelan, alih-alih penentu kebijakan. Kelas-kelas intensif itu juga ikut memutus peminggiran perempuan tersebut.

Anindwitya Rizqi Monica, Chairwoman Women in Tourism Indonesia (WTID) menuturkan, ajang ini dimanfaatkan untuk mendidik anak muda Indonesia demi mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Terlebih, dari pengalaman Monica selama dua tahun WTID berdiri, belum ada wadah aspirasi dan apresiasi untuk menciptakan pariwisata semacam ini.

“Maka, WTID yang menjadi pionir ini dimulai dari media sosial kecil berisi tulisan untuk menginspirasi perempuan dalam pariwisata di Indonesia.”

Ia sendiri berharap WTID bisa merangkul organisasi dan stakeholders untuk menangani isu-isu kesetaraan gender supaya dapat merancang kebijakan yang ramah gender di industri itu. Pun, Monica berharap peraih beasiswa WTID menjadi garda terdepan untuk menggaungkan kesetaraan gender.

Baca juga: Nasib Seniman dan Atlet Saat Pandemi: Hilang Pendapatan, Ganggu Kesehatan Mental

Senada, Maulita Sari Hani, Advisor Women in Tourism Indonesia WTIDCamp menjelaskan, WTID adalah sebuah forum untuk memberikan pengetahuan secara inklusif dalam bentuk pendidikan informal dan responsif.

Sama seperti Monica, Lita berharap WTID dapat menyediakan inisiatif yang suportif dan positif untuk anak muda yang dapat mendukung pariwisata berkelanjutan. “Program ini ada untuk mendukung pemuda Indonesia berkembang secara secara efektif dan aktif dengan mendengar, berdiskusi, dan merespons isu-isu terkini mengenai gender dalam pariwisata secara kritis.”

“Program ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk dapat mendukung peran pemuda menjadi agen perubahan dalam pariwisata berkelanjutan serta mendukung SDGs dan UNWTO 2050,” pungkasnya.


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *