5 Film BL dengan Happy Ending: Alternatif Melawan ‘Bury Your Gays Trope’

Kehidupan queer kerap menemukan kesulitan, mulai dari penolakan sampai intimidasi. Sering kali, kesulitan itu digambarkan lewat medium kesenian seperti film, sehingga tak heran banyak film queer menampilkan cerita yang tragis, sebagai bentuk representasi dari kehidupan nyata para queer. Saking seringnya, para akademisi dan pengkaji film menyebut genre itu sebagai trope: Bury Your Gays. Misalnya, Brokeback Mountain dan Call Me By Your Name yang memiliki alur menyedihkan.
Namun, bukan berarti queer tidak layak bahagia di dalam film. Ada beberapa film queer yang memiliki akhir bahagia. Berikut lima rekomendasi film boys love (BL) yang happy ending supaya kamu gak selalu merasa draining saat nonton film queer.
Red, White & Royal Blue (2023)

Film BL pertama yang wajib kamu tonton adalah Red, White & Royal Blue. Disutradarai oleh Matthew López, film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Casey McQuiston.
Red, White & Royal Blue mengisahkan hubungan tak terduga antara Alex Claremont-Diaz, putra Presiden Amerika Serikat, dan Pangeran Henry, pewaris takhta Kerajaan Inggris. Setelah terlibat insiden memalukan yang menghancurkan kue pernikahan kerajaan dan viral di media sosial, keduanya dipaksa berpura-pura bersahabat demi citra politik ibu Alex, Presiden Ellen Claremont, yang sedang mengikuti Pemilu.
Dari hubungan yang awalnya dipenuhi intrik, perlahan tumbuh perasaan yang membawa mereka ke dalam kisah cinta yang rumit antara anak presiden dan pewaris kerajaan.
Dengan latar belakang politik internasional dan dinamika keluarga kerajaan, Red, White & Loyal Blue menyajikan kisah cinta yang hangat, penuh konflik, namun komedi.
Love, Simon (2018)

Film lain yang tak boleh dilewatkan adalah Love, Simon. Film ini mengisahkan tentang Simon, seorang remaja laki-laki yang diam-diam menyembunyikan orientasi seksualnya, berkomunikasi lewat e-mail dengan seorang siswa anonim bernama Blue, yang menghadapi dilema serupa. Hubungan mereka berkembang lewat curhat dan saling berbagi perasaan, hingga Simon jatuh cinta pada sosok misterius itu dan berusaha mencari tahu siapa sebenarnya Blue.
Baca juga: Feminis Bercerita, demi Industri Film yang Inklusif
Love, Simon menghadirkan kisah cinta remaja gay yang dipenuhi berbagai dilema khas remaja—mulai dari pencarian jati diri, konflik pertemanan, hingga jatuh cinta diam-diam. Film ini pun menampilkan sisi manis dan lucu dari pengalaman queer, memberi ruang bagi penonton LGBTQ+ untuk merasakan romansa remaja yang mungkin tak pernah mereka alami.
Hangatnya penerimaan keluarga Simon saat ia melela juga menjadi pengingat bahwa dukungan orang terdekat bisa sangat berarti bagi perjalanan seseorang dalam menerima diri.
Shelter (2007)

Film Shelter mengisahkan Zach, seorang seniman muda yang harus mengorbankan impiannya demi merawat keponakannya. Di tengah tekanan hidup dan tanggung jawab keluarga, Zach menemukan pelarian lewat berselancar dan kemudian bertemu Shaun, laki-laki yang langsung memikat hati Zach. Pertemuannya dengan Shaun menjadi titik balik bagi Zach untuk mengejar beasiswa seni dan menghadapi identitas seksualnya yang selama ini ia tekan.
Baca juga: Hasrat Blak-blakan Lesbian: Kejayaan Penyanyi dan Lagu Sapphic yang Lama Ditunggu
Zach, yang semula hidup mengikuti harapan orang lain, akhirnya berani mengambil langkah besar: menerima identitasnya, mengejar beasiswa, dan membangun keluarga baru bersama Shaun dan keponakannya. Film ini menyoroti tekanan sosial yang dihadapi queer dan keberanian untuk menjadi diri sendiri.
Restart After Come Back Home
Rekomendasi film BL kali ini berasal dari Jepang, yakni Restart After Come Back Home. Film ini menceritakan tentang Mitsuomi Kozuka yang kembali ke kampung halamannya setelah bertahun-tahun hidup di Tokyo, dan bertemu seorang pemuda desa bernama Yamato Kumai. Pertemuan mereka perlahan membuka ruang bagi Mitsuomi untuk menyembuhkan luka batin, menemukan kembali makna hidup, dan membangun hubungan yang lebih dari sekadar teman dengan Yamato.
Film ini akan membuat penontonnya senyum-senyum sendiri melihat keintiman antara Yamato dan Mitsuomi, seperti saat mereka mandi bersama atau ketika Yamato memaksa Mitsuomi menemaninya jalan-jalan. Momen-momen sederhana ini menghadirkan kehangatan di hati para penonton Restart After Come Back Home.
The Way He Looks (2014)
Berasal dari Brazil, The Way He Looks menceritakan tentang Leonardo, remaja tunanetra, yang memiliki sahabat bernama Giovana. Namun, hubungan mereka renggang saat Gabriel, seorang murid baru, masuk ke dalam hidup Leonardo. Hubungan Leonardo dan Gabriel memicu kecemburuan Giovana, sekaligus menjadi titik balik bagi Leonardo memahami perasaannya dan identitas seksualnya.
Awalnya, Giovana merasa sulit menerima kenyataan bahwa Leonardo menyukai Gabriel yang sama-sama laki-laki, namun akhirnya ia memahami bahwa cinta tidak bisa dipaksakan.
The Way He Looks memberikan pesan bahwa cinta sejati tak bisa dibatasi oleh norma, harapan sosial, atau kondisi fisik.
