Culture Korean Wave Screen Raves

‘Karma’: Serial Thriller dengan Twist yang Bisa Bikin Kamu Sigap

Apa jadinya kalau kejahatanmu akan langsung dibayar kontan dengan kematian?

  • April 19, 2025
  • 4 min read
  • 931 Views
‘Karma’: Serial Thriller dengan Twist yang Bisa Bikin Kamu Sigap

(Mengandung sedikit spoiler)

Seorang laki-laki (Lee Hee-joon) terpaksa harus merencanakan pembunuhan terhadap ayahnya sendiri, demi bisa membayar utang. Laki-laki lain (Lee Kwang-soo) harus mengurusi mayat orang yang ia tidak sengaja tabrak bersama teman kencannya (Gong Seung-yeon). Seorang saksi kecelakaan mobil (Park Hae-soo) ternyata tidak sebaik yang orang pikir. Seorang bapak yang baru saja keluar dari penjara (Kim Sung-kyun) rela melakukan segala jenis pekerjaan agar ia bisa kembali ke negara asalnya. Dan seorang dokter (Shin Min-a) yang dibayang-bayangi trauma, membuatnya terjaga setiap malam.

Karma, adaptasi webtoon karya Choi Hee-sun, adalah sebuah thriller menggigit tentang orang-orang yang hampir tidak pernah mengambil keputusan terbaik dalam hidup mereka. Ditulis dan disutradarai oleh Lee Il-hyung, serial berjumlah enam episode ini adalah “hadiah” bagi penonton yang ingin melihat orang-orang jahat ini dapat ganjaran pantas. 

Maka tak heran, darah dan gore mewarnai setiap jengkal Karma.

Sekilas, series ini memang terasa seperti sebuah antologi, dengan tiap episode yang didesain fokus pada satu karakter, satu plot saja. Tapi begitu serial ini berjalan, kamu akan tersadar bahwa Karma bukan antologi.

Karakter-karakter ini akan bertemu dan terlibat dalam semua kekacauan yang disebabkan oleh mereka sendiri atau orang lain. Sesampainya di episode 4 atau 5, penonton akan diperlihatkan bagaimana semua karakter itu ternyata saling berkaitan.

Baca juga: ‘Oppa Always Wins’? Saatnya Tanya Nasib Perempuan di Balik Gemerlap Hallyu

Plot Twist yang Bikin Sigap

Episode pertama bercerita tentang karakter Lee Hee-joon yang mempunyai utang melimpah dan mencekik. Dari tempat tinggalnya yang serampangan dan caranya berinteraksi dengan orang lain, tidak sulit untuk melihat karakter ini sebagai seorang pecundang. Ketika debt collector menculiknya dan mengancam akan memanen organ tubuhnya, laki-laki bernama Park Jae-yeong kelimpungan. 

Segala cara akan ia lakukan, termasuk membunuh ayah sendiri, yang belakangan diketahuinya punya asuransi besar.

Dari episode pertama, sutradara Lee Il-hyung sudah menjahit serial ini dengan rapi; semua tensi dan ketegangan ia atur dengan baik. Pengenalan karakter dan masalah yang mereka hadapi digambarkan dengan efektif. Tidak ada satu pun momen tidak berguna. Bahkan aksi Park Jae-yeong duduk di tempat makan sambil nonton video tentang mobil balap menggambarkan dengan jelas seperti apa karakter ini. 

Semua itu diakhiri dengan twist yang akan membuat siapapun ingin menyaksikan kelanjutan episode berikutnya. Jae-yeong menyewa orang untuk membunuh ayahnya dengan metode tabrak lari agar uang asuransinya bisa cair. Tapi kemudian polisi memberikan info baru: Mayat ayahnya dikubur. Bagaimana ini bisa terjadi?

Dari sini Karma kemudian berubah menjadi sebuah parade orang-orang tersesat yang tidak tahu bagaimana caranya hidup dengan baik. 

Ada karakter yang sengaja mengencani banyak orang hanya untuk memeras mereka. Seorang ahli akupuntur sengaja mengubur mayat hanya karena ia tidak mau ditanya hal-hal aneh oleh polisi. Atau seorang dokter yang terlihat baik, tapi ternyata memiliki “sampingan” yang menyeramkan. Semuanya orang “jahat”.

Satu-satunya karakter “baik” (baca: korban) dalam Karma adalah Lee Ju-yeon. Ia terus dihantui oleh mimpi buruk akibat kejadian traumatis yang ia alami ketika SMA. Selama mengikutinya, kita akan diarahkan untuk ikut bertanya-tanya: Akankah orang baik seperti Ju-yeon akan melakukan hal jahat seperti karakter lainnya, akankah ia juga menemui ajal—karma—nya?

Baca juga: ‘Undercover High School’: Saat Agen Intelijen Menyamar Jadi Murid SMA

Ansambel Aktor yang Pas

Dengan topik berat dan tone serius, Karma berhasil menjadi tontonan yang sangat enjoyable karena semua aktor dalam serial ini bermain dengan sangat baik. Ansambel pemain di serial ini punya chemistry baik. Tidak ada satu pun aktor yang terlihat seperti salah tempat atau terlalu mencuri perhatian. Semua orang tampil sama rata dan masing-masing aktor berhasil memberikan kedalaman sehingga semua karakter terasa tiga dimensi. 

Bahkan ketika mereka melakukan keputusan yang buruk, sebagai penonton saya tetap bisa mengerti kenapa mereka mengambil melangkah ke arah sana.

Karma mungkin menjadi tontonan yang menarik karena ia selalu menghadirkan kejutan di setiap episodenya. Serial ini sama sekali tidak kekurangan twist

Di hampir setiap tikungan selalu ada penemuan baru yang menanti. Tapi setelah mengunyah enam episodenya, saya menemukan bahwa yang justru membuat serial ini begitu adiktif adalah melihat bagaimana sifat alami manusia yang kadang condong ke arah kehancuran. Tidak hanya menghibur, Karma berhasil membuat saya merenung tentang semua hal yang sudah saya lakukan di dunia. Dan ini adalah sebuah pencapaian yang patut dirayakan.

Karma dapat disaksikan di Netflix



#waveforequality
About Author

Candra Aditya

Candra Aditya adalah penulis, pembuat film, dan bapaknya Rico. Novelnya ‘When Everything Feels Like Romcoms’ dapat dibeli di toko-toko buku.

Leave a Reply