‘Energy Vampire’: Tanda-Tanda Kamu Sedang Dikelilingi dan Cara Menghadapinya

Pernah enggak sih kamu merasa capek banget setelah ngobrol sama seseorang, padahal cuma ngobrol doang? Nah, bisa jadi kamu baru saja bertemu sama yang namanya vampir energi alias energy vampire. Tenang, ini bukan makhluk menyeramkan kayak di film horor. Mereka tuh orang biasa, bisa teman, rekan kerja, pasangan, bahkan anggota keluarga, yang tanpa sadar (atau kadang sadar banget) menguras energi emosional kita.
Orang-orang kayak gini biasanya punya “kemampuan khusus” untuk membuat mood orang di sekitarnya drop. Mereka suka bawa drama, curhat terus-terusan tanpa solusi, atau menularkan energi negatif kayak sering sekali mengeluh dan merasa dunia enggak pernah adil ke mereka. Hasilnya? Kita jadi gampang lelah secara emosional dan kadang merasa ingin menghindar.
Dikutip dari Healthline, How to Recognize and Respond to Energy Vampires at Home, Work, and More, istilah vampir energi ini sebenarnya cuma metafora sih, tapi cukup menggambarkan bagaimana rasanya setelah ketemu mereka, kayak semangat kita disedot habis. Dalam dunia psikologi, ini sering dipakai buat menunjukan orang-orang yang bikin kita merasa kosong, cemas, bahkan kadang marah tanpa alasan yang jelas setelah berinteraksi sama mereka.
Yang bikin lebih ribet, hubungan sama mereka biasanya enggak seimbang. Kita terus-terusan diminta jadi tempat curhat, pendengar setia, atau pemberi semangat, tapi giliran kita yang butuh support, mereka jarang ada.
Judith Orloff, seorang psikiater dan penulis buku Emotional Freedom, adalah salah satu tokoh yang sering ngebahas soal ini. Dikutip dari Psychology Today, The 5 Types of Emotional Vampires, dia menjelaskan tipe-tipe vampir energi dan bagaimana cara kita bisa jaga diri dari mereka. Sejak itu, istilah ini makin sering dipakai, enggak cuma buat hubungan pribadi, tapi juga di lingkungan kerja atau pertemanan.
Baca Juga: Tak Semua Orang Tua Mulia: Relasi Anak-Anak dengan Orang Tua Toksik
Tanda-Tanda Kamu Lagi Berurusan Sama Energy Vampire
Supaya kita bisa jaga jarak dan enggak terjebak terlalu dalam, penting banget buat tahu seperti apa sih ciri-ciri orang yang bisa dibilang energy vampire. Walaupun tiap orang punya kepribadian unik, ada beberapa pola yang sering banget muncul. Masih dari Healthline, Yuk, simak tanda-tandanya!
- Tukang Ngomel dan Selalu Negatif
Mereka seperti punya radar untuk cari hal-hal yang bisa dikeluhkan. Mulai dari kerjaan, hubungan, sampai cuaca pun bisa jadi bahan curhat bernada negatif. Alih-alih fokus cari solusi, mereka lebih suka berlama-lama tenggelam dalam masalah.
Hasilnya, kamu jadi ikut-ikutan drop setelah mengobrol sama mereka, bahkan meski cuma sebentar. Saran apa pun yang kamu berikan juga biasanya mentok, jawabannya selalu, “kayaknya enggak bakal berhasil deh.”
- Pandai Bikin Orang Merasa Bersalah
Mereka jago banget memainkan emosi, terutama bikin kamu merasa bersalah. Kalimat-kalimat kayak, “Kalau kamu beneran peduli, kamu pasti datang,” atau “Aku enggak akan merasa separah ini kalau kamu ada,” sering banget keluar dari mulut mereka.
Lama-lama, kamu merasa semua yang kamu lakukan itu enggak pernah cukup. Padahal kamu sudah berusaha sebaik mungkin.
- Hidupnya Penuh Drama
Buat mereka, semua hal itu kayak sinetron, dibikin besar dan emosional. Mereka suka banget jadi ‘korban’ dan enggak pernah mau lihat kontribusi mereka dalam masalah.
Konflik kecil bisa diubah jadi tragedi besar. Dan kamu, secara enggak langsung, ikut terseret dalam drama yang bikin capek hati dan pikiran.
- Haus Perhatian
Energy vampire ini kayak enggak pernah puas kalau cuma dapat perhatian secukupnya. Mereka butuh validasi terus, entah lewat pujian, simpati, atau jadi pusat cerita.
Enggak jarang mereka rela merendahkan orang lain atau bahkan bikin cerita yang dilebih-lebihkan, demi tetap jadi sorotan. Kamu yang dengerin? Ya, terus-terusan memberikan energi tanpa pernah dapat balikannya.
- Enggak Tahu Batas
Salah satu tanda paling menyebalkan: mereka enggak mengerti arti batas pribadi. Kamu sudah kasih sinyal butuh ruang, eh mereka tetap maksa dekat. Bisa lewat chat terus-menerus, nelepon enggak kenal waktu, atau nuntut perhatian di saat yang enggak pas.
Buat mereka, batasan bukan hal wajar, tapi ancaman. Padahal, semua orang berhak punya ruang untuk diri sendiri.
Baca Juga: ‘Malcolm & Marie’ Soroti Eksploitasi, Hubungan Toksik
Bagaimana Cara Menghadapi Energy Vampire?
Mengalami interaksi sama energy vampire, apalagi kalau mereka adalah orang-orang terdekat seperti teman nongkrong, rekan kerja, atau bahkan keluarga, bisa bikin kita capek banget secara mental. Tapi tenang, kamu enggak harus terus-menerus mengalah dan jadi ‘korban’. Ada banyak cara buat jaga energi diri tanpa harus merasa bersalah. Kuncinya ada di: sadar, berani, dan tahu batas.
Dikutip dari Cleveland Clinic, Signs of an Energy Vampire and How To Deal, berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:
- Kenali Pola Perilaku Mereka
Langkah awal yang penting banget adalah mulai sadar siapa saja di sekitar kamu yang cenderung ‘menguras energi’. Coba deh refleksikan: setelah mengobrol sama mereka, kamu merasa lebih ringan atau malah capek dan mumet?
Dengan mengenali pola ini, kamu akan paham bahwa rasa lelah yang muncul itu bukan karena kamu lemah, tapi karena kamu lagi berurusan sama orang yang ‘mengambil’ energi emosional kamu terlalu banyak.
- Pasang Batas yang Jelas
Bikin batasan itu bukan berarti kamu jadi orang jahat. Justru itu bentuk dari self-respect. Contohnya:
- Enggak langsung balas chat atau telepon mereka kalau kamu lagi butuh waktu buat diri sendiri.
- Batasi durasi mengobrol atau ketemuan kalau kamu tahu itu bikin kamu drained.
- Berani bilang “cukup” kalau mereka mulai cerita hal yang sama terus-menerus.
Ingat, kamu berhak punya ruang buat napas.
- Jangan Terjebak dalam Drama
Energy vampire suka banget bawa drama dalam setiap obrolan. Kalau kamu sudah merasa pembicaraan mulai berat sebelah dan dipenuhi keluhan tanpa ujung, coba arahkan obrolan ke topik yang lebih ringan atau netral.
Atau kamu bisa pakai trik “grey rock”, dengan memberikan respons singkat dan datar supaya mereka kehilangan minat untuk terus ‘drama’ di hadapan kamu.
- Belajar Bilang “Enggak”
Satu kata simpel ini bisa jadi penyelamat: “tidak”. Walau awalnya terasa enggak enak, bilang “tidak” ke permintaan yang enggak realistis atau interaksi yang terlalu menguras energi adalah bentuk self-love.
Enggak perlu alasan panjang. Cukup, “Maaf, aku enggak bisa bantu kali ini,” atau, “Aku lagi butuh waktu buat diri sendiri,” udah cukup kok.
- Isi Energi dengan Self-Care
Kalau kamu tahu akan bertemu sama energy vampire, penting banget buat jaga kondisi diri. Pastikan kamu cukup istirahat, enggak lagi stres berat, dan punya waktu buat recharge setelahnya.
Semakin kamu kuat secara mental dan emosional, semakin kecil kemungkinan energimu terkuras habis.
Baca Juga: ‘Playing Victim’ dalam Hubungan: Apa Saja Tandanya?
- Stop Jadi ‘Penyelamat’
Kadang, kita yang punya empati tinggi suka merasa bertanggung jawab buat bantu mereka berubah. Tapi sayangnya, enggak semua orang mau berubah, apalagi kalau mereka belum siap mendengarkan nasihat.
Jadi, daripada kamu lelah memberikan solusi yang enggak dipedulikan, cukup jadi pendengar, tapi tahu batas. Ingat, kamu bukan terapis mereka. Fokus dahulu ke dirimu sendiri sebelum bantu orang lain.
